Indonesia merupakan satu di antara negara-negara berkembang yang terselamatkan dari resesi, hal ini merupakan dampak ekonomi kreatif di Indonesia yang sudah mulai digiatkan semenjak pemerintahan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kilas Balik Sejarah Ekonomi Kreatif di Indonesia
Ekonomi kreatif di Indonesia sebenarnya sudah ada dari sebelum kemerdekaan RI Tahun 1945. Hal ini terbukti dengan adanya pagelaran pentas tari atau Kesenian yang diadakan pada jaman Kerajaan dahulu dan ini telah memberikan dampak ekonomi kreatif dan juga dampak politik yang cukup baik.
Kegiatan ini berlanjut mengikuti perkembangan jaman, di mana saat masa penjajahan pentas seni dan beberapa produk anyaman warga lokal telah menjadi daya tarik bagi kaum bangsa barat.
Dengan diadakannya pagelaran seni pertunjukan teater atau pentas tari di saat ada jamuan kenegaraan atau acara-acara yang melibatkan politik. Terutama karya seni kerajinan tangan yang memberikan dampak ekonomi kreatif bagi rakyat telah menghiasi berbagai sudut gedung-gedung pemerintahan.
Hal tersebut terus berlanjut hingga kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bahkan hingga sekarang. Namun baru pada 2006 ekonomi kreatif diberikan kesempatan untuk berkembang dengan perhatian yang lebih dari pemerintah melalui bukti nyata diselenggarakannya Pekan Produk Budaya Indonesia pada tahun 2007.
Dampak Ekonomi Kreatif Bagi Perekonomian Saat Pandemi
Dengan adanya pandemi global yaitu pandemi virus corona atau Covid-19 tidak sedikit pelaku UMKM di beberapa wilayah Indonesia yang harus gulung tikar karena sulitnya bertahan yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
Dalam perkembangannya ternyata dampak ekonomi kreatif tidak secara otomatis hanya memberikan dampak positif saja, namun dalam beberapa kasus terdapat bagian-bagian di mana dampak ekonomi kreatif ini telah memberikan dampak negatif atau kurang baik.
Dampak Ekonomi Kreatif: Positif
Beberapa di antaranya harus gulung tikar karena secara tak terduga tidak terjadi penjualan dan akhirnya tidak dapat menutup biaya pengeluaran rutin, sementara sebagian lainnya berhasil terselamatkan dengan margin tidak sebesar biasanya, yaitu dengan memanfaatkan media Online untuk memasarkan produknya.
Sebagaimana diketahui ekonomi kreatif merupakan konsep baru di bidang perekonomian yang menjadikan kreativitas dan informasi sebagai dasar yang tak memiliki batasan.
Dengan mengalihkan penjualan dari penjualan konvensional menjadi penjualan Online baik memanfaatkan media sosial maupun melalui marketplace atau membangun sendiri toko online, merupakan penerapan suatu unsur kreativitas yang dimunculkan sebagai solusi baru terhadap penyelenggaraan kegiatan ekonomi.
Dampak Ekonomi Kreatif: Negatif
Dengan menggunakan kejadian yang serupa, ternyata tidak semua pelaku usaha UMKM mampu mengalihkan usahanya kepada pemasaran secara online dengan cepat.
Beberapa di antaranya memerlukan waktu untuk beradaptasi dan tidak sedikit yang gagal beradaptasi dengan cara pemasaran online ini.
Bahkan sebagai pelaku usaha yang baru terjun ke pemasaran melalui media online sangat sukar untuk dapat menjadikan pilihan bagi calon pembeli dikarenakan saat calon pembeli mencari suatu produk maka yang akan ditampilkan adalah pedagang yang sudah pernah memasarkan produk atau yang mengeluarkan biaya tambahan sebagai iklan agar toko atau produknya tampil di halaman depan.
Dengan adanya hal ini maka pelaku usaha UMKM tersebut harus menambahkan faktor risiko baru dalam usahanya dan memulai perintisan dari awal lagi serta bersaing dengan pelaku usaha yang lebih besar dan lebih kuat modal.
Solusi Mengikis Dampak Negatif dan Meningkatkan Kreatifitas
Dengan adanya dampak negatif yang menyertai kemajuan usaha ekonomi kreatif tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan beberapa payung hukum dan juga kemudahan dalam pemberian modal usaha yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan pacu perkembangan usahanya.
Dalam melaksanakan tugasnya untuk melindungi dan mengayomi UMKM yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan beberapa solusi, yaitu:
Bantuan Insentif Pemerintah (BIP)
Bantuan ini diberikan oleh pemerintah kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang pada tahun 2020 terdapat sebanyak 232 pelaku usaha yang menerima bantuan BIP ini.
Kemudahan Memperoleh Pinjaman Modal
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang ditujukan kepada pelaku usaha finansial atau permodalan seperti Bank, untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada UMKM terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan Ekonomi kreatif
Menjembatani Industri Dari Hulu hingga Hilir
Dengan adanya pelaku usaha ekonomi kreatif yang tersebar luas di seluruh pelosok nusantara ini, pemerintah mengambil sikap untuk mempertemukan dan menjadi jembatan bagi pelaku usaha yang tersebar hingga pelosok nusantara agar dapat memasarkan produk kreatifnya lebih luas hingga ke hilir dan keluar negeri.
Pembangunan dan Pendidikan
Dengan dibangunnya beragam jalur transportasi dan infrastruktur yang lebih memadai tentu saja akan mempermudah proses pemasaran suatu hasil produksi hingga ke pasar yang juga artinya akan menurunkan biaya yang dibebani.
Pemerintah juga melalui instansi terkait di daerah secara berkelanjutan memberikan pelatihan dan membuka kesempatan untuk dapat bekerja sama baik dengan pemerintah maupun pihak swasta.
Contoh Ekonomi Kreatif
Untuk dapat lebih mengetahui dampak ekonomi kreatif kepada masyarakat terutama kepada perputaran roda perekonomian negara, maka perlu diketahui apa saja contoh ekonomi kreatif yang berkembang di Indonesia sebagai berikut:
Bidang Kuliner
Bisnis kuliner membutuhkan selalu kreativitas baik dari masakannya maupun dari desing restoran termasuk kemasan dan penyajiannya. Maka tak salah bila bidang kuliner menjadi bagian dari ekonomi kreatif
Bidang Fashion
Saat ini perkembangan desain pakaian bukan lagi monopoli desainer-desainer besar, namun sudah mulai banyak desainer baru dan bahkan lebih mengikuti tren kekinian.
Tidak sedikit dari desainer tersebut yang mengeluarkan model atau desain yang bersifat out of the box yang justru menjadi model yang lebih di suka
Bidang Musik
Penciptaan sebuah musik tidak lepas dari daya kreasi dan daya cipta serta ide-idenya yang dituangkan dalam musik. Tren musik terus menerus mengalami pembaharuan dan cenderung berubah-ubah, dengan demikian dibutuhkan daya kreasi yang secara terus menerus untuk dapat menyajikan musik yang diminati.
Bidang Periklanan
Dalam pemasaran sebuah produk, diperlukan adanya suatu promosi yang terkadang penyajiannya lebih memberikan daya tarik yang lebih dibandingkan produk aslinya.
Sebagai contoh seperti restoran cepat saji yang menyajikan iklan berupa Burger yang begitu menarik dan seolah mengundang lidah untuk mencicipinya. Namun ketika tiba di gerai restoran tersebut ternyata burger tersebut lebih sederhana serta ukurannya pun sedikit berbeda.
Hal inilah sebagai dampak ekonomi kreatif bidang periklanan yang harus mampu berimajinasi melebihi dari apa yang diwakilkannya
Bidang Arsitektur
Meskipun pada umumnya masyarakat menilai seorang arsitek hanya dibutuhkan saat mendesain bentuk gedung dan rumah saat dibangun, namun dengan adanya pandemi corona ini telah mengubah penilaian masyarakat.
Tampaknya ilmu dan daya kreativitas dari seorang arsitek dapat juga digunakan untuk mendesain dan mendekorasi ulang rumah agar lebih fresh dan tidak membosankan karena tentunya kita akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Bidang Barang Seni dan Kerajinan
Terciptanya suatu barang seni dan kerajinan tangan tidak lepas dari keterampilan dan daya kreativitas dan pelaku usaha tersebut. Tidak semua orang mampu membuat suatu anyaman yang sederhana apalagi memiliki nilai jual yang tinggi.
Bidang Permainan / Game
Salah satu kegiatan untuk menghabiskan waktu di saat pandemi ini adalah dengan bermain game. Namun dalam proses pembuatannya ternyata tidaklah mudah, dibutuhkan adanya suatu imajinasi dan penguasaan bidang yang cukup baik agar menghasilkan permainan yang diminati dan merupakan salah satu dampak ekonomi kreatif untuk menghilangkan kebosanan.