Jenis Investasi Untuk Hari Tua – Investasi juga dapat diartikan sebagai memanfaatkan waktu, peluang dan sumber daya yang tersedia saat ini untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Dalam berinvestasi, investor berusaha sedemikian rupa dengan menyusun strategi agar bisa mendapatkan keuntungan yang banyak. Hal ini sejalan dengan pernyataan investasi yang merupakan cara untuk mempersiapkan masa depan.
Meskipun sebagian besar investor berinvestasi sebagai modal untuk investasi, kita juga dapat berinvestasi dalam bentuk lain. Seperti kita ketahui bersama, investasi terdiri dari investasi fisik dan investasi finansial.
Kedua jenis investasi tersebut berbeda, namun tetap memiliki tujuan yang sama.
Perbedaannya hanya terletak pada bentuk atau bentuk investasinya. Investasi fisik merupakan investasi yang dapat dilihat dalam bentuk emas batangan, properti, dan barang berharga lainnya. Sedangkan untuk investasi keuangan, investor berinvestasi pada produk keuangan yang tidak tersentuh, seperti saham sebagai bukti kepemilikan perusahaan, reksa dana, dan banyak lagi lainnya.
Jenis Investasi Untuk Hari Tua Sesuai Usia
Investasi sangat diperlukan mengingat masa depan tidak dapat diprediksi. Setidaknya dapat membantu secara finansial ketika kondisi keuangan memburuk. Tidak hanya itu, investasi juga dapat memberikan keuntungan berlipat di masa depan. Ini dapat membuat Anda mencapai kesejahteraan finansial di mana Anda dapat mengalami kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia.
Setiap tingkatan usia memiliki kebutuhan yang berbeda dan seiring berjalannya waktu semua kebutuhan yang Anda inginkan juga berubah. Misalnya, saat Anda berusia 20 tahun, tentunya sama sekali tidak terpikir untuk memiliki rumah, namun saat Anda menginjak usia 35 tahun, keinginan itu baru muncul.
1. Usia 20-30 Tahun
Emas merupakan salah satu jenis investasi yang cocok untuk usia 20-30 tahun. Usia yang tergolong sangat muda atau bisa dikatakan masih kuliah atau fresh graduate. Meski sudah bekerja, gaji yang didapat akan digunakan sepuasnya untuk belanja, kuliner, atau travelling.
#Tips:
Ide yang bagus untuk memiliki tujuan investasi jangka panjang minimal 10 tahun. Persentase jumlah uang yang dapat dibelanjakan untuk investasi yang dimulai dari 50-70 persen dari pendapatan / gaji yang diperoleh. Ada beberpa pilihan produk investasi yang cocok adalah saham, reksa dana, unit link, emas, properti, valuta asing, obligasi hingga deposito.
2. Usia 30-40 Tahun
Properti cocok untuk usia 30-40 tahun. Tak bisa dipungkiri pasti ada seseorang yang sudah berkeluarga atau masih membujang di usia ini. Mereka bisa dikatakan telah mampu mengelola keuangannya dengan cukup baik. Sebab, dari segi usia, mereka mampu berpikir lebih matang dan memiliki beberapa beban yang harus dipertanggungjawabkan.
#Tips:
Tetapkan tujuan investasi yang jelas. Misalnya untuk pendidikan anak atau untuk menikah atau untuk dana pensiun. Investasi bisa dipilih untuk jangka menengah, yaitu 5-10 tahun, atau juga jangka panjang. Semua disesuaikan kembali dengan tujuan investasi Anda. Persentase jumlah uang yang dapat dibelanjakan untuk investasi dimulai dari 30 persen sampai 50 persen dari pendapatan / gaji yang diperoleh.
3. Usia diatas 50 Tahun
Reksa dana cocok pada usia di atas 50 tahun. Bertambahnya usia, pada umumnya membuat pengeluaran semakin besar. Namun, jika Anda di usia ini belum memiliki investasi apa pun, tidak ada salahnya mencoba berinvestasi sesuai kemampuan dan usia Anda tentunya.
#Tips:
Tetapkan tujuan investasi yang jelas, misalnya untuk haji / umrah, dana pensiun 5-10 tahun ke depan, atau liburan di hari tua, dll. Investasi bisa untuk jangka menengah, misalnya kurang dari 5 tahun. Sebaiknya pilih produk investasi dengan risiko rendah. Persentase jumlah uang yang dapat dibelanjakan untuk investasi dimulai dari 20 persen-30 persen dari pendapatan / gaji yang diperoleh.
Baca Juga: 6 Jenis Investasi Menguntungkan Untuk Masa Depan
4. Usia 60 Tahun atau Usia Pensiun
Deposito adalah jenis investasi yang cocok untuk masa pensiun. Jika di usia ini Anda sudah memiliki dana pensiun dan hasil investasi yang mencukupi untuk biaya kehidupan sehari – hari dan gaya hidup Anda. Namun, jika Anda masih memiliki posisi keuangan yang benar-benar tidak stabil, jangan bersedih.
Yang terpenting adalah kondisi Anda sehat. Soal investasi, Anda masih memiliki kesempatan untuk mencoba berinvestasi. Tidak ada kata terlambat, selama Anda ingin melakukannya.
#Tips:
Tetapkan tujuan investasi yang jelas, misalnya seperti haji / umrah, hingga dana pensiun 3-5 tahun ke depan, atau liburan di hari tua, dll. Lebih baik investasi dalam jangka pendek-menengah. Misalkan 2-3 tahun. Sebaiknya pilih produk investasi dengan risiko rendah.
Memang dilihat dari waktunya, jenis investasi untuk hari tua adalah investasi jangka panjang berjalan lebih dari 5 tahun. Oleh karena itu, semakin dini atau muda Anda berinvestasi, semakin banyak keuntungan yang bisa Anda peroleh. Namun tentunya sebagai seorang investor Anda harus berhati-hati, mengingat setiap investasi memiliki risiko di dalamnya.
Jenis Aset Investasi Jangka Panjang
Nah, berikut jenis investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih:
1. Investasi Emas
Sudah menjadi rahasia umum bahwa emas adalah investasi yang menguntungkan. Banyak yang mengklaim bahwa investasi memang lebih stabil daripada nilai mata uang. Oleh karena itu, instrumen ini merupakan salah satu jenis investasi jangka panjang.
Selain itu, berinvestasi emas juga cukup mudah. Anda hanya perlu membeli emas di toko yang dipilih, kemudian setelah itu menyimpannya dengan baik di rumah.
Nah, namun tentunya Anda harus berhati-hati saat ingin membeli emas. Saat ini, banyak orang menawarkan elemen emas palsu. Oleh karena itu, Anda harus dapat membedakan mana yang emas asli dan emas palsu.
Baca Juga: 6 Keuntungan Investasi Emas Antam
2. Investasi Properti
Saat ini banyak investor yang melakukan investasi properti, baik dalam bentuk tanah maupun bangunan. Instrumen ini sudah terbukti keunggulannya di masa mendatang, hal ini dikarenakan harga tanah akan terus meningkat setiap tahunnya.
Misalnya coba perhatikan saja, pasti harga rumah di daerah Anda sudah tinggi dibandingkan saat dibeli. Rata-rata, jika dicermati, nilai investasi properti meningkat hingga 20% setiap tahun. Namun meski memiliki harga yang mahal tentunya return yang akan diberikan juga akan sangat besar.
Baca Juga: 7 Jenis Investasi Property Paling Menguntungkan
3. Investasi Saham Bluechip
Saham merupakan salah satu jenis investasi jangka panjang. Dengan memiliki saham, artinya Anda memiliki perusahaan walaupun hanya 0,00000001%. Jika Anda tidak mengerti, saham adalah bukti partisipasi atau kepemilikan seseorang di suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham, Anda berhak atas dividen atau pembagian keuntungan perusahaan setiap tahunnya.
Saham Bluechip, merupakan jenis saham unggulan atau top tier yang hadir dengan kapitalisasi besar di atas Rp 40 triliun. Biasanya saham tersebut berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi di industrinya dan memiliki pendapatan yang stabil dalam membagikan dividen.
Baca Juga: 5 Tips Belajar Investasi Saham
4. Investasi Tabungan Berjangka
Jenis investasi jangka panjang yang terakhir adalah tabungan berjangka. Memang instrumen ini tidak sepopuler tabungan biasa, namun tabungan berjangka menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Sesuai dengan namanya, tabungan ini nantinya akan memaksa Anda untuk menabung secara rutin dalam waktu yang telah disepakati di awal.
Berbeda dengan tabungan biasa, tabungan berjangka memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi. Namun kekurangannya adalah, Anda tidak bisa begitu saja menarik uangnya dengan sembarangan. Anda hanya dapat mencairkan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan. Demikian ulasan tentang jenis investasi untuk hari tua semoga bermanfaat.