Dalam suatu manajemen sebuah perusahaan atau organisasi ada beberapa indikator yang menjadi tolak ukur sebuah penilaian, indikator itu antara lain adalah indikator kinerja keuangan. Instrumen atau indikator dari kinerja keuangan sebuah perusahaan atau organisasi dapat mencerminkan seberapa sehat atau sejauh mana pencapaian yang telah di raih.
Pengertian Kinerja Keuangan Dan Indikatornya
Dalam sebuah manajemen khususnya untuk perusahaan harus memiliki indikator atau suatu dasar yang berdasarkan dari materi atau subjek tertentu yang bisa digunakan sebagai pemberi petunjuk dalam hal ini untuk memberikan hasil dari kinerja keuangan.
Indikator ini akan memberikan penilaian dari sebuah kondisi keuangan dari sebuah perusahaan yang diraih dalam periode tertentu. Penilaian ini berdasarkan kepada proses penghimpunan dana hingga pengeluaran atau penggunaan dari dana tersebut.
Aspek Penilaian Indikator
Dalam menganalisa dan proses mendapatkan hasil dari indikator kinerja keuangan ada beberapa aspek atau instrumen yang dijadikan dasar dari penilaian tersebut. Aspek atau instrumen yang dijadikan dasar penilaian tersebut meliputi :
- Indikator dari kecukupan modal
- Indikator likuiditas
- Indikator profitabilitas
Dari keseluruhan instrumen yang digunakan akan dirangkum menjadi satu dalam satu periode tertentu. Dengan demikian pencapaian atau prestasi yang diperoleh sebuah perusahaan dalam sebuah periode tertentu akan memberikan gambaran atau cerminan seberapa besar tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut.
Performing Measurement
Dalam permasalahan mendapatkan sebuah hasil dari kinerja keuangan sebuah perusahaan sangatlah berkaitan dan tidak terlepas dari proses pengukuran yang disertai penilaian kinerja atau yang disebut dengan Performing Measurement.
Penilaian kinerja berperan sebagai penentu seberapa tinggi nilai efektivitas operasional dan organisasi yang berdasarkan pada standar dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dalam suatu masa periode tertentu.
4 Tujuan Indikator Kinerja Keuangan
Pada dasarnya setiap data baik itu berupa angka, huruf maupun gambar sangat diperlukan untuk dapat melakukan perencanaan ke depan. Begitu juga termasuk di dalamnya diperlukannya pengukuran dari kinerja keuangan sebuah perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari sebuah penilaian atau pengukuran dari sebuah kinerja keuangan berdasarkan indikator kinerja keuangan secara umum.
1. Tingkat Likuiditas
Tujuan yang pertama kali diperlukan adalah mengetahui level atau tingkat likuiditas sebuah perusahaan atau organisasi. Likuiditas ini akan memberikan data dari indikator kinerja keuangan yang dapat menentukan seberapa besar kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban keuangan.
2. Kemampuan Solvabilitas
Berbeda dengan tujuan pertama yaitu untuk mengetahui tingkat likuiditas, tujuan yang kedua adalah untuk mendapatkan suatu data atau informasi yang dapat menunjukkan seberapa besar kemampuan dari perusahaan tersebut dalam rangka pemenuhan kewajiban keuangannya.
Informasi ini akan sangat diperlukan apabila perusahaan itu berada pada posisi dilikuidasi baik pada posisi keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Tingkat Rentanbilitas
Tujuan yang ketiga ini adalah merupakan aspek yang secara rasional memang menjadi penilaian utama, sebab dengan diketahui tingkat rentanbilitas dari sebuah perusahaan akan bisa didapatkan informasi profitabilitas atau kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba yang diperolehnya dalam suatu masa periode tertentu.
4. Tingkat Stabilitas
Tujuan terakhir dari 4 tujuan indikator kinerja keuangan adalah faktor stabilitas dari perusahaan yang dilihat dari hasil pengukuran indikator kinerja keuangan terhadap kemampuan perusahaan menjalankan usahanya dengan stabil dan berimbang.
Kestabilan sebuah perusahaan didapat dari pertimbangan kesanggupan perusahaan melunasi tagihan-tagihan dan terhadap beban bunga yang berlaku terhadap hutang perusahaan tepat pada waktunya.
Kinerja Keuangan Berdasarkan Analisa
Dalam penilaian terhadap kinerja keuangan dapat juga dilakukan dengan berbagai instrumen analisa kinerja keuangan. Dalam melakukan analisa terhadap kinerja keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa cara yaitu :
- Analisa perbandingan laporan keuangan.
- Analisa Tren (tendensi posisi).
- Analisa Persentase setiap komponen.
- Analisa Sumber Modal dan Penggunaan Modal.
- Analisa Rasio Keuangan
- Analisa Perubahan Laba
- Analisa Break Even
Penilaian Terhadap Kinerja Keuangan
Sebagai Investor keberadaan informasi terkait kinerja keuangan perusahaan karena akan dapat memberikan penilaian apakah investor tersebut akan melakukan penambahan nilai investasi atau bertahan bahkan mempertimbangkan untuk mencari alternatif lainnya.
Penilaian ini juga terjadi dan dilakukan pada 6 perusahaan unicorn Indonesia yang beberapa diantaranya berhasil menarik minat Investor besar seperti Paypal, Google dan termasuk didalamnya Facebook.
Secara otomatis apabila penilaian terhadap indikator kinerja keuangan dinilai baik akan menghasilkan nilai usaha yang bertambah. Dengan pertambahan nilai usaha maka investor lainnya akan mencoba berinvestasi pada perusahaan tersebut yang akan berakibat kepada naiknya nilai saham.
Kesuksesan dalam hal positif yang dihasilkan dari indikator kinerja keuangan perusahaan tentunya tidak hanya dibutuhkan oleh investor saja. Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan juga dapat dimanfaatkan secara internal oleh perusahaan untuk beberapa hal sebagai berikut :
Tolak Ukur Pencapaian
Sebuah pencapaian yang diraih oleh perusahaan atau prestasi dalam suatu periode tertentu akan memberikan cerminan akan keberhasilan pelaksanaan kegiatan atau operasional secara menyeluruh dari tingkat paling bawah hingga level teratas
Kontribusi Elemen Perusahaan
Keterlibatan seluruh elemen pada sebuah perusahaan dari yang terbawah hingga teratas dalam segi keterlibatan dan peran sertanya secara berkelanjutan dapat digunakan dalam hal menilai pencapaian sebuah perusahaan yang diwakilkan melalui kontribusi tertentu.
Penentuan Strategi
Untuk dapat mencapai kesuksesan dibutuhkan persiapan yang terukur dengan memanfaatkan berbagai elemen agar dalam penentuan strategi bisnis dan pergerakan perusahaan dapat lebih terencana. Penentuan strategi ini dilakukan pada periode tertentu dan terbagi atas dua periode yaitu periode jangka pendek dan periode jangka panjang yang merupakan hasil akumulasi yang diperoleh dari penggabungan beberapa periode jangka pendek dalam satu periode jangka panjang.
Penentuan Keputusan dan Kebijakan
Dalam pencapaian sebuah perusahaan yang diperoleh dalam periode tertentu diperlukan dasar untuk membuat keputusan dan kebijakan yang berlaku pada periode selanjutnya.
Penentuan keputusan dan kebijakan ini akan sangat berarti bila dilakukan setelah melakukan analisa dan perhitungan dari indikator kinerja keuangan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Tujuan Akhir Kinerja Keuangan Perusahaan
Dalam sebuah proses berjalannya sebuah manajemen dari perusahaan maupun organisasi tidak lepas dari fungsi atau tujuan utama dari kinerja keuangan.
Fungsi atau tujuan akhir dari kinerja keuangan yang ada pada sebuah bisnis merupakan bagian dari acuan atau pedoman untuk mengetahui sejauh mana sebuah perusahaan atau organisasi tersebut dalam pencapaian target yang sudah ditentukan.
Selain menjadi salah satu instrumen yang digunakan dalam laporan perusahaan, sudah pasti laporan keuangan dapat dijadikan sumber informasi bagi perusahaan untuk melakukan review atau penilaian dari masing-masing divisi yang ada pada perusahaan tersebut.
Dengan demikian setiap divisi yang berada pada perusahaan akan dapat diketahui tingkat fungsional dan kontribusinya terhadap perkembangan perusahaan.
Laporan dari kinerja keuangan sangatlah diperlukan sebuah perusahaan untuk dapat menentukan strategi bisnis ke depannya terutama pada perusahaan yang mengandalkan pemasukannya atau pendanaannya dari faktor eksternal atau investor.
Sedangkan fungsi umum dari laporan kinerja keuangan yang lazim di pergunakan dalam dunia bisnis adalah sebagai penentu kebijakan dalam rangka penanaman modal.
Dari laporan yang ada maka akan diperoleh perkiraan nilai minimal dari besaran modal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas sebuah perusahaan.