Surat Hutang Negara merupakan surat berharga yang bisa dikeluarkan oleh instansi pemerintah dan digunakan untuk mendanai seluruh kebutuhan anggaran pemerintah, termasuk untuk menutupi defisit APBN. Bagi Anda yang ingin memahami lebih banyak tentang Surat Utang Negara (SUN), coba simak ulasan lengkap berikut ini.
Apa Itu Surat Hutang Negara?
Surat Hutang Negara atau biasa disebut SUN merupakan salah satu surat berharga berupa bukti pengakuan hutang dalam mata uang Rupiah ataupun valuta asing yang dijamin pembayaran uang pokok beserta bunganya oleh negara Republik Indonesia sesuai masa berlaku surat tersebut. Jika dilihat dari sisi pemerintah, SUN bermanfaat untuk mencari dana pembiayaan APBN.
Sedangkan di sisi investor, SUN menjadi suatu produk keuangan yang menawarkan keuntungan menjanjikan dari pembayaran bunga, pokok hutang serta potensi capital gain.
Perlu diketahui, pengelolaan SUN telah diatur secara detail dalam UU No. 24 Tahun 2002 tentang SUN. Di mana di dalamnya menjelaskan kepastian mengenai penerbitan SUN untuk tujuan-tujuan tertentu saja.
Pemerintah wajib melunasi bunga dan pokok SUN ketika jatuh tempo dan besaran jumlah SUN yang diterbitkan setiap tahun anggaran harus mendapatkan persetujuan dari DPR serta telah dikonsultasikan dengan BI.
Dalam peraturan tersebut juga telah dijelaskan dengan jelas mengenai sistem perdagangan SUN yang wajib diatur dan diawasi oleh instansi berwenang.
Setiap pemalsuan penerbitan Surat Utang Negara oleh pihak tak berwenang akan dikenakan sanksi hukum yang berat dan hukuman tersebut telah dijelaskan dalam peraturan tersebut.
Jenis Surat Hutang Negara
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2002, SUN terdiri dari beberapa jenis seperti SPN dan Obligasi Negara termasuk Retail. Berikut ini penjelasannya:
- Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN merupakan Surat Utang Negara dengan jangka waktu yang cukup pendek yaitu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
- Obligasi Negara
Obligasi Negara ialah surat utang dengan jangka waktu yang lebih dari 12 bulan. Surat Utang Negara jenis ini memiliki sistem pembayaran kupon atau bunga secara diskonto.
Baca Juga: Apa Pengertian Saham dan Obligasi?
- Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
SUN jenis ini hanya diperdagangkan secara ritel. Untuk tujuan penerbitannya, ORI digunakan secara cara untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau para investor individual untuk bergabung memiliki maupun memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.
Jika Anda tertarik berinvestasi SUN, maka investasi ORI bisa menjadi kesempatan terbaik untuk diusahakan.
- Saving Bond Retail (SBR)
Terakhir ada SBR yaitu turunan dari ORI yang sifatnya hampir sama dengan tabungan atau deposito bank. Surat Utang Negara jenis SBR ini juga dibuka untuk masyarakat ritel sehingga dinamakan seperti produk perbankan. Biasanya tenor SBR tidak terlalu panjang.
Tujuan Penerbitan Surat Hutang Negara
Berikut ini beberapa tujuan dari penerbitan Surat Utang Negara oleh pemerintah:
- Diterbitkan untuk membiayai defisit APBN.
- Guna menutupi kekurangan kas jangka pendek.
- Untuk mengelola portofolio utang negara.
SUN akan diterbitkan pemerintah setelah memperoleh persetujuan dari DPR dan telah disahkan dalam kerangka pengesahan APBN serta telah berkonsultasi dengan Bank Sentral atau BI.
Manfaat Investasi Surat Hutang Negara
Belakangan ini investasi SUN memang semakin diminati para investor. Alasan keamanan menjadi salah satu daya tarik mengapa masyarakat berlomba-lomba untuk berinvestasi pada instrumen SUN.
Selain alasan keamanan, pada dasarnya ada banyak keuntungan atau manfaat yang bisa diperoleh dari investasi SUN, beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:
- Tingkat risiko rendah, sebagai surat utang yang secara resmi diterbitkan oleh pemerintah SUN memiliki sifat yang lebih stabil dibandingkan jenis surat utang lain yang dikeluarkan oleh perusahaan biasa. Artinya, uang yang Anda investasikan dalam bentuk Surat Utang Negara seperti ORI atau sukuk akan tetap memberikan return yang bagus setiap bulannya dengan catatan kondisi negara memang dalam keadaan stabil.
- Tidak terkena fluktuasi pasar, jauh berbeda dengan instrumen investasi lainnya Surat Utang Negara memiliki 2 sumber keuntungan berupa kupon atau bunga dan capital gain. Kedua sumber keuntungan tersebut akan dibayar kepada investor secara stabil karena nilainya tidak dipengaruhi fluktuasi pasar.
- Bisa digadaikan. Menariknya lagi SUN juga bisa digadaikan sehingga Anda tidak perlu meragukan likuiditas surat utang negara. SUN masih bisa digadaikan di kantor pegadaian atau bahkan dijual kembali pada pasar saham sekunder. Kondisi ini bisa Anda lakukan jika berencana mengakhiri masa kontrak Surat Utang Negara atau berencana memindah tangan SUN kepada investor atau pembeli lain.
- Bunga dan bagi hasil yang kompetitif. Perlu diketahui besaran kupon bunga ataupun sistem bagi hasil pada SUN selalu berada di atas imbal hasil deposito. Maka tidak heran mengapa investor SUN bisa memperoleh besaran bunga yang sangat kompetitif. Meskipun besaran kupon SUN jenis ORI berbeda tiap serinya, namun nilainya tetap disesuaikan dengan suku bunga acuan BI yang berlaku saat ini. Selama adanya ORI, kupon bunga paling tinggi yang pernah dimiliki ialah sekitar 12.05 persen di tahun 2006 silam. Kupon tersebut juga dibayarkan setiap bulan sehingga Anda akan melihat bagaimana uang bertambah lebih banyak setiap bulannya.
- Pajak lebih kecil dari deposito ialah keuntungan berikutnya yang bisa Anda dapatkan dengan berinvestasi pada SUN. Pasalnya pajak yang dikenakan pada ORI hanya sebesar 15 persen saja dan jauh lebih kecil dibandingkan pajak deposito yang mencapai 20 persen. Begitu pula dengan sukuk atau obligasi syariah di mana Anda bisa mendapatkan keuntungan berlipat dari bagi hasil yang besar dan pajak yang kecil.
Istilah Terkait Surat Hutang Negara
Bagi Anda yang tertarik mencoba investasi SUN, pastikan Anda memahami terlebih dahulu istilah-istilah penting terkait SUN, antara lain:
- Jatuh Tempo (maturity)
Perlu diketahui, SUN juga memiliki masa berlaku layaknya instrumen keuangan lainnya. Artinya, di sini pemerintah akan mengembalikan dana pokok para investor jika masanya telah habis atau jatuh tempo. Masa jatuh tempo SUN sendiri cukup bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga 30 tahun lamanya.
- Kupon atau Bunga
Kupon atau bunga ialah imbalan hasil yang akan diberikan kepada pembeli atau investor pemegang SUN. Bunga yang dimaksudkan dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok hutang pemerintah dan waktu setahun. Pembayaran bunga juga bisa dilakukan secara diskonto atau tiga bulan sekali.
Bentuk Surat Hutang Negara
SUN bisa diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat. Bentuk fisik SUN yang beredar saat ini ialah dalam bentuk tanpa warkat.
Selain itu, Surat Utang Negara juga bisa diterbitkan dalam bentuk yang bisa diperdagangkan maupun dalam bentuk yang tidak bisa diperdagangkan.
Khusus untuk SUN tanpa warkat, investor tidak perlu khawatir berinvestasi karena akan diberikan bukti pembelian berupa invoice.
Bukti inilah yang nantinya bisa digunakan untuk melakukan pencairan dana pokok investor ketika Surat Hutang Negara sudah jatuh tempo.