Apa saja jenis keuntungan dan risiko investasi saham? Setelah kemarin kita membahas langkah memulai investasi saham, kali ini MrIDN akan membahas keuntungan dan risiko investasi saham yang harus kamu ketahui sebelum kamu memulai untuk berinvestasi. Yuk, simak sampai habis!
Keuntungan dan Risiko Investasi Saham
Hingga saat ini, saham merupakan sesuatu yang paling sering dikaitkan dengan investasi. Investasi saham merupakan jenis investasi yang paling populer dan paling menguntungkan bahkan jika dibandingkan dengan investasi lain seperti reksadana, atau yang lainnya. Sehingga investasi ini diminati oleh banyak orang. Bahkan masyarakat awam pun sudah banyak yang mencoba coba melakukan investasi saham ini.
Tidak hanya seorang investor yang ingin menanam saham, namun para perusahaan pun memerlukan seorang investor untuk pendanaan perusahaan mereka. Maka, terdapat hubungan timbal balik yang menguntungkan antara seorang investor dan pemilik perusahaan. Oleh karena itu, para investor dan pemilik perusahaan pun akan menghadapi keuntungan dan risiko investasi saham.
Tetapi sebagai suatu proses bisnis, keuntungan dan risiko investasi saham akan selalu ada. Mulai dari investasi dengan untung yang paling kecil pun, pasti memiliki keuntungan dan risiko investasi sahamnya masing-masing. Maka keuntungan dan risiko investasi saham juga bisa datang kapan saja.
Baca Juga: Aplikasi Investasi Saham Yang Terdaftar Di OJK
Apa Keuntungan Investasi Saham?
Seperti halnya melakukan bisnis, kamu pasti akan memikirkan apa saja keuntungan yang akan kamu dapat jika kamu melakukan investasi. Sebagai investor, kamu berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Tetapi biasanya, keuntungan yang di dapat dari investasi jangka panjang akan lebih besar dari keuntungan yang melakukan investasi jangka pendek. Investasi saham termasuk dalam jenis investasi yang menguntungkan.
Berikut adalah keuntungan dari investasi saham:
1. Capital Gain
Semakin untung dan besar sebuah perusahaan, maka harga sahamnya pun akan tinggi. Apalagi jika keuntungan dari perusahaan tersebut terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, maka akan semakin naik pula harga sahamnya. Kenaikan harga saham ini biasanya dipergunakan oleh investor untuk menjual harga saham tersebut lebih tinggi dibandingkan harga beli.
Dalam capital gain ini, seorang investor atau trade akan mendapatkan keuntungan dari selisih untung antara harga jual saham dengan harga beli saham tersebut. Capital gain ini terbentung dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Contoh kasus, yaitu misalnya seorang investor membeli saham sebuah perusahaan dengan harga per saham Rp5.000, kemudian ia menjual saham tersebut dengan harga Rp7.000. Nah, maka investor tersebut mendapatkan keuntungan Rp2000 dari penjualan saham tersebut. Itulah yang disebut capital gain.
2. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan yang dibagikan oleh perusahaan itu sendiri dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pada dasarnya, dividen akan dibagikan secara adil kepada seluruh pemegang saham dari perusahaan tersebut, sesuai dengan berapa banyak saham yang ia miliki. Semakin besar jumlah saham yang ia miliki, maka akan semakin besar pula dividen yang akan ia dapatkan.
Tetapi dividen hanya akan diberikan jika telah ada persetujuan antara pemegang saham (investor) dan juga pemilik perusahaan yang dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS, akan disepakati siapa saja yang akan mendapat dividen. Nah, biasanya investor yang mendapatkan dividen adalah investor yang telah menanam saham dalam kurun waktu tertentu.
Dividen ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Dividen Tunai
Artinya, si pemegang saham akan diberikan dividen dalam bentuk uang tunai dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan besar jumlah saham yang ia miliki.
b. Dividen Saham
Artinya, si pemegang saham akan diberikan dividen dalam bentuk saham yang jumlah besarnya yaitu sesuai kesepakatan atau sesuai dengan keuntungan yang seharusnya didapat. Sehingga saham yang ia miliki akan semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Apa Risiko Investasi Saham?
Selain keuntungan, jangan abaikan pula risiko yang akan kamu dapat jika melakukan investasi saham. Semakin tinggi keuntungan yang akan kamu dapatkan, maka akan semakin tinggi pula potensi risiko yang akan kamu hadapi.
Saham memiliki beberapa risiko yang perlu kamu perhatikan dan juga kamu pahami makna-maknanya untuk perkembangan investasimu. Berikut merupakan risiko investasi saham:
1. Capital Loss
Capital loss ini merupakan lawan dari capital gain yang telah disebutkan di atas, yakni merupakan suatu kondisi di mana seorang pemegang saham akan menjual saham yang ia miliki dengan harga yang lebih rendah dari harga beli.
Hal tersebut disebabkan karena turunnya harga saham atau mungkin penurunan dari kualitas perusahaan yang menyebabkan kondisi keuangan perusahaan tersebut menjadi tidak baik. Hal ini akan mengurangi keuntungan yang di dapat perusahaan sehingga pemegang saham pun akan terkena imbasnya.
Sebagai contoh, misalnya seorang investor membeli saham pada sebuah perusahaan dengan harga Rp5.000 per saham. Namun karena kondisi perusahaan yang kurang baik, sehingga mengakibatkan harga sahamnya turun menjadi Rp3.000 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus menerus turun, maka investor tersebut akhirnya menjual sahamnya dengan harga Rp3.000. sehingga akhirnya ia rugi Rp2.000 per saham.
2. Tidak Ada Pembagian Dividen
Tidak adanya pembagian dividen ini bisa didasari oleh dua hal.
- Pertama, yaitu karena memang sudah sejak awal ditentukan dalam RUPS bahwa si pemegang saham tidak mendapat dividen karena hanya menanam saham dalam kurun waktu yang singkat.
- Kedua, yaitu karena perusahaan yang ditanami saham tersebut mengalami kerugian sehingga tidak dapat memberikan dividen.
Kemungkinan kedua adalah kemungkinan yang akan merugikan si pemegang saham. Karena kerugian perusahaan tersebut, modal yang sudah ada akan terus menerus terpakai dan pada akhirnya akan berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan dan juga si pemegang saham. Dan pada akhirnya pemegang saham akan kehilangan pendapatan dari dividen tersebut.
3. Risiko Likuidasi
Risiko ini terjadi apabila saham saham yang dimiliki tidak dapat dijual dengan cepat atau tidak mendapatkan harga yang diinginkan.
Risiko likuiditas yang lain yaitu apabila perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut atau dibubarkan. Jika terjadi hal ini, maka pemegang saham akan menjadi prioritas terakhir dari sisa keuntungan perusahaan (biasanya didapat dari penjualan aset yang dimiliki perusahaan). Terlebih lagi, pemegang saham akan menjadi yang terakhir diingat apabila seluruh kewajiban pembayaran perusahaan telah dilunaskan.
Namun hal itu hanya terjadi apabila sisa kewajiban pembayaran perusahaan masih tersisa. Jika masih tersisa, hasilnya akan dibagi secara merata kepada seluruh pemegang saham. Namun jika sudah habis tidak bersisa, maka para pemegang saham tidak akan mendapatkan bagian apapun.
4. Suspend
Suspend merupakan kondisi dimana pemegang saham akan diberhentikan perdagangannya oleh bursa efek. Jika hal ini terjadi, maka si pemegang saham akan mengalami kerugian 100%. Hal ini lah yang paling ditakuti oleh para pemegang saham.
Tetapi suspend ini bisa dicabut kapan saja. Artinya, bisa saja berlaku sementara. Pencabutan suspend ini bisa dilakukan kapan saja tergantung pada kesepakatan setiap perusahaan. Hal-hal yang dapat menyebabkan suspend ini adalah sebagai berikut:
- Terjadi kenaikan atau penurunan saham yang drastis dalam waktu yang singkat.
- Permintaan otoritas bursa yang tidak dipenuhi oleh suatu perusahaan.
- Perusahaan dirugikan.
5. Delisting
Delisting ini merupakan penghapusan perusahaan di bursa efek. Jika sudah begini, maka pemegang saham harus segera menjual saham yang ia miliki jika perusahaan tersebut akan dihapus.
Dihapus ini dapat juga bermakna bahwa perusahaan tersebut diubah statusnya dari perusahaan publik menjadi perusahaan privat. Hal-hal yang membuat perusahaan tersebut dihapus, yaitu bisa apabila perusahaan tersebut terjerat kasus hukum atau dapat juga disebabkan oleh kinerja dan kondisi perusahaan yang terus menurun.
6. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini juga disebut dengan risiko valuta asing (valas). Risiko ini disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang sudah tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan dan akan mengalami kekurangan nilai apabila dikonversikan dengan mata uang domestik. Maka, menguatnya dolar terhadap rupiah juga memberikan pengaruh berupa kerugian terhadap perusahaan dan juga pemegang saham.
Nah, itulah beberapa keuntungan dan risiko investasi saham yang harus kamu ketahui sebelum kamu memulai untuk berinvestasi saham. Keuntungan dan risiko investasi saham tersebutlah yang akan kamu hadapi apabila kamu melakukan investasi saham. Maka kamu harus mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk pintar pintar menbaca situasi. Karena keuntungan dan risiko investasi saham bisa datang kapan saja.
Keuntungan dan risiko investasi saham ini tidak dapat dihindarkan, namun dapat kamu kurangi. Selain memperhatikan keuntungan dan risiko investasi saham, hal lain yang harus kamu perhatikan ialah kondisi perusahaan dan perkembangannya. Harus terus kamu pantau agar lebih meyakinkanmu bahwa kamu tidak rugi. Demikianlah artikel keuntungan dan risiko investasi saham, selamat berinvestasi!