Kondisi dunia yang masih belum ada kepastian perihal berakhirnya pandemi corona atau Covid-19 ini maka diperlukan pemberdayaan ekonomi yang lebih intens dan terarah agar pergerakan ekonomi keluarga hingga skala nasional dapat terus berputar.
Pemberdayaan Ekonomi Pada Lingkungan Sekitar
Salah satu pemberdayaan ekonomi ditengah masyarakat adalah dengan mengajak lingkungan RT, RW hingga kelurahan untuk lebih aktif lagi dalam menerapkan kegiatas perekonomian yang bisa dilakukan dari dalam lingkungan rumah atau lingkungan tempat tinggal.
Seperti halnya menggerakan usaha daur ulang yang bisa di jadikan sebagai sumber penghasilan hingga bercocok tanam di lahan lingkungan rumah maupun tempat tinggal yang bersifat untuk pemenuhan keperluan gizi sehari – hari.
Media Tanam Vertikultur
Kegiatan pemberdayaan yang bisa berupa penyuluhan kepada masyarakat terkait bercocok tanam bisa terdiri dari 3 bagian tahapan yaitu memberikan penyuluhan, pelatihan dan pemilihan media tanam yang bisa digunakan seperti media Vertikultur.
Kurangnya informasi yang dimiliki oleh masyarakat khususnya tentang media tanam Vertikultur yang sangat berguna di lahan rumah yang kurang luas dengan menanam tanaman yang sesuai seperti kangkung, bayam dan sawi.
Dengan demikian aktifitas warga akan terbatas pada lingkungan sekitar tanpa harus melakukan aktifitas keluar.
Hasil dari kegiatan menanam sayur tersebut apabila dilakukan secara bersama – sama oleh warga pada sebuah lingkungan akan menghasilkan panen yang bisa ditawarkan penjualannya melalui media online termasuk market place atau sosial media.
Dengan demikian walaupun berlahan, perputaran roda ekonomi tetap dapat berjalan tidak berhenti. Imbasnya bukan hanya kepada lingkungan tersebut namun bisa kepada cakupan yang lebih luas.
Lebih jauh cakupannya dapat kita lihat dengan pemberdayaan ekonomi yang mulai dilakukan oleh beberapa UMKM dengan merangkul sejumlah Industri Rumah Tangga untuk bisa dapat bekerja sama dari proses produksi hingga pemasaran produk ke tingkat konsumen.
Dengan jaringan yang ada dan dimiliki oleh sejumlah UMKM tentunya dapat meningkatkan angka distribusi dari hasil produksi Industri Rumah Tangga yang selama pandemi sedikit mengalami kesulitan penjualan dengan adanya pembatasan ruang publik.
Meskipun demikian pemberdayaan ekonomi khususnya menengah kebawah tidak lah semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan peran aktif dari pemerintah pusat hingga pemerintahan daerah bahkan sampai tingkat RT/RW untuk dapat terus mendorong kemajuan dari kegiatan ekonomi mandiri ditengah masyarakat.
Terutama sekali diperlukan perluasan informasi terkait pemanfaatan teknologi dalam hal pencarian sumber bahan baku dan perlengkapan produksi hingga pemasaran dan berakhir pada distribusi pada tingkat konsumen.
Corporate Social Responsibility
Semakin gencarnya program CSR atau Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh BUMN, BUMD hingga Swasta yang semakin menyasar kepada sektor menengah kebawah dinilai sejumlah kalangan memberikan angin segar kepada pelaku usaha kecil menengah di Tanah Air.
Dengan bertahannya UMKM dan IRT di masyarakat tentunya akan menjadikan efek domino yang besar kepada Negara.
Dengan pemberdayaan ekonomi kelas bawah akan memberikan nilai tambah pada kemampuan daya beli masyarakat yang secara bertahap akan naik ketingkat Nasional.
Indonesia dinilai sejumlah badan ekonomi dunia sebagai salah satu negara yang masih mampu bertahan dari ancaman resesi akibat pandemi corona ini, salah satunya karena Indonesia masih memiliki roda penggerak ekonomi yang terus bergerak.
Meskipun nilai secara satuannya tergolong kecil, namun industri rumahan dan UMKM yang tersebar hingga pelosok Tanah Air bila di akumulasikan jumlahnya sangat besar dan bisa memberikan sumbangsih pergerakan ekonomi yang cukup signifikan bagi Negara.
Oleh karena itu sejak awal pemerintah memang terus mencarikan solusi pemberdayaan ekonomi khususnya UMKM agar dapat terus bergerak tidak terhenti.