Teori Ekonomi politik di definisikan oleh Graham (tidak diketahui tahunnya) sebagai sebuah kajian dari berbagai macam bagian-bagian yang diproduksi, dipertukarkan, serta yang dikonsumsi; seperti bagaimana kekuasaan diproduksi kemudian didistribusikan untuk setelah itu diterapkan; dan juga beragam aspek dunia sosial yang saling terkait satu sama lainnya di dalam konteks ruang dan waktu.
Ekonomi politik yang banyak diterapkan untuk melakukan suatu pengkajian terhadap berbagai bidang keilmuan yang salah satunya adalah komunikasi. Hal ini juga dapat dilihat dari mulai dipergunakannya ekonomi politik menjadi salah satu cara agar dapat menggali dan memahami media sekitar tahun 1960 dan 1970 di Eropa dan juga di Amerika Serikat.
Pengertian Teori Ekonomi Politik
Mosco (1995) telah memberikan definisi terhadap teori ekonomi politik komunikasi yang berfungsi sebagai studi hubungan sosial, khususnya dalam hubungan dengan kekuasaan yang mampu mempengaruhi proses produksi, distribusi hingga konsumsi atas berbagai sumber daya termasuk di dalamnya sumber daya komunikasi.
Ketika konsep ini diterapkan kepada media komunikasi, maka ekonomi politik akan cenderung memfokuskan perhatiannya lebih kepada proses bagaimana sebuah institusi media bekerja dan berkaitan dengan institusi lainnya seperti institusi keuangan, politik serta institusi yang bergerak di bidang industri termasuk bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi industri media dan profesional.
Konsep ini kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli yang bekerja sama dengan para peneliti media dan ekonomi politik seperti Dan Schiller, Dallas Walker Smythe, Vincent Mosco, Herbert Schiller , dan Robert McChesney.
Kemudian oleh McChesney di tahun 2008 menyebutkan bahwa ekonomi politik komunikasi juga bisa disebut sebagai ekonomi politik media yang menggaris bawahi dan menitik beratkan kepada kepemilikan media, kebutuhan akan adanya periklanan bagi sebuah perusahaan media, regulasi yang mengatur media, serta bagaimana kekuasaan terlibat kepada ketiga hal tersebut dari awal hingga akhir.
Komponen Teori Ekonomi Politik
Pada umumnya sebuah teori ekonomi politik dapat dibagi menjadi dua bagian yang sangat mendasar yaitu:
- Teori Ekonomi Politik Klasik, mempelajari karya-karya filsuf seperti Machiavelli, Karl Marx dan Adam Smith.
- Teori Ekonomi Politik Modern, mempelajari karya-karya filsuf, ekonom dan juga ilmuwan politik modern seperti John Milton Freidman, Maynard Keynes dan juga Friedrich Hayek.
Khusus untuk teori ekonomi modern dapat dipisah atau dipecah menjadi tiga komponen atau ideologi, yaitu:
Liberalisme
Ideologi liberalisme ini berasal dari sebuah konsep kerja dan pertukaran serta penggunaan atas tanah, worker (tenaga kerja), serta modal untuk dapat dan mampu menciptakan atau memproduksi barang yang tahan lama.
Pada ekonom liberal menyakini bahwa liberalisme dapat menguntungkan semua komponen masyarakat dan juga dapat memajukan masyarakat dengan meningkatkan standar hidup.
Mereka sangat yakin bahwa sebuah keinginan komunitas lebih utama daripada individu dalam mengambil sebuah Keputusan. Mereka juga sangat yakin bahwa dengan adanya kesempatan yang sama bagi semua orang dan kepedulian terhadap struktur masyarakat sipil akan memberikan keuntungan.
Marxisme
Marxisme menyebutkan bahwa ketidaksetaraan itu sangatlah buruk, serta kekayaan yang dihasilkan dari kerja dan pertukaran haruslah diperoleh secara setara.
Kelompok atau yang menyakini marxisme tidak mengakui atas kepemilikan pribadi atas sumber daya yang diyakini dapat berakibat kepada kecemburuan sosial.
Nasionalis Ekonomi
Prinsip nasionalis ekonomi ini memiliki keyakinan bahwa negara menguasai secara penuh dan individu harus dapat bekerja untuk dapat memanfaatkan keuntungan ekonomi.
Ideologi ini juga mengatakan bahwa pemerintah harus menguasai dan mengendalikan semua sumber daya dan dengan demikian dapat menciptakan kekuatan kepada negara yang berujung kepada keuntungan masyarakat.
Studi terhadap teori ekonomi politik
Studi terhadap teori ekonomi politik sangatlah dipengaruhi oleh teori permainan, sebab melibatkan berbagai kepentingan dari beragam kelompok yang bersaing untuk dapat memperoleh sumber daya dan kekuasaan yang tidak terbatas dan juga kemampuan menilai kebijakan yang dapat memberikan hasil yang lebih menguntungkan.
Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan ekonomi agar mampu mencapai hasil yang diharapkan/diinginkan.
Studi yang mempelajari ekonomi politik berfokus terhadap 3 bidang utama yaitu:
Studi-Interdisipliner
Bila dilihat dari sudut pandang interdisipliner, ekonomi politik hanya berfokus pada ekonomi, politik serta sosiologi saja untuk dapat memahami bagaimana sebuah sistem ekonomi, institusi politik serta lingkungan dapat saling memberikan pengaruh dan dipengaruhi oleh satu sama yang lainnya.
Ketiga titik fokus dari interdisipliner tersebut juga meliputi model ekonomi yang berasal dari proses politik, ekonomi politik internasional serta bagaimana alokasi sumber daya dalam sistem ekonomi yang jauh berbeda.
Politik Ekonomi-Baru
Bidang ekonomi politik baru menerapkan kebijakan prinsip ekonomi sebagai suatu keyakinan atau sebuah tindakan yang harus melalui proses diskusi lebih mendalam dibandingkan hanya sebagai kerangka kerja yang memerlukan hasil dari sebuah analisa.
Hal ini dapat menyatukan ideologi ekonomi klasik dan juga kemajuan baru dalam bidang politik dan juga ekonomi.
Pendekatan yang dilakukan ini sangat bertentangan dan secara otomatis menolak tujuan atau cita-cita lama tentang agensi serta kepentingan negara dan pasar dengan tujuannya untuk mendorong perdebatan politik tentang keinginan dan juga kebutuhan dari masyarakat.
Politik Ekonomi-Internasional
Pembahasan tentang ekonomi politik internasional juga sering disebut sebagai ekonomi politik global, kemampuan analisa terhadap hubungan antara ekonomi dan hubungan internasional.
Penerapan ini mempergunakan ide-ide yang berasal dari ekonomi, sosiologi dan juga ilmu politik. Ekonomi politik internasional juga berfokus kepada bagaimana negara dan institusi mempergunakan interaksi ekonomi global dalam usahanya untuk dapat membentuk suatu sistem politik.
Perilaku Ekonomi-Politik
Politik Ekonomi memiliki ketertarikan terhadap keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dengan adanya penerapan sebuah kebijakan tertentu. Hal ini memberikan mereka gambaran untuk dapat membedakan antara kelompok yang mendukung terhadap kebijakan dan kelompok yang menolak kebijakan.
Mereka juga melakukan pemeriksaan tentang bagaimana individu dapat meningkatkan kemampuan atau utilitas mereka dengan bergabung dalam sebuah aktivitas politik.
Tenaga kerja dan modal yang dipergunakan sangat mempengaruhi proses politik dan proses dihasilkannya kebijakan yang dapat memberikan manfaat yang besar.
Perilaku politik yang terjadi di dalam suatu sistem perekonomian dapat dibentuk melalui tiga elemen utama, yaitu:
Minat
Golongan atau individu yang mampu mempergunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk dapat mempengaruhi kebijakan. Individu yang berada di dalam pemerintahan cenderung melakukan promosi kepentingan ekonomi dan politik kelompok sendiri yang dapat membantu kelompoknya dalam mempertahankan kekuasaan.
Sedangkan mereka yang berada di luar kekuasaan lebih memiliki kecenderungan lebih peduli terhadap hasil dari kebijakan ekonomi yang diterapkan.
Ide/Gagasan
Sebuah ide atau gagasan yang dimunculkan atau keluar dengan sendirinya dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap sebuah kebijakan selain terhadap kepentingan ekonomi dan politik.
Ide atau gagasan ini dapat membuat seseorang dapat memutuskan mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak dilakukan agar tetap konsisten dengan nilai dan keyakinan dasar mereka.
Memasukan nilai ideologi ke dalam suatu model ekonomi dapat membuka peluang dari beberapa tindakan politik akan dipandu oleh faktor selain kepentingan pribadi.
Lembaga
Dengan diperlukannya sebuah aturan politik yang dapat mencakup konstitusi dan dapat menjelaskan bagaimana proses pemimpin dapat dipilih dan dipilih termasuk di dalamnya berbagai kebijakan yang akan dibuat dan diterapkannya maka diperlukan dibentuknya suatu lembaga.